Kediri, Lombok Barat. NajwaNews.com – Capaian terbesar dari program keluarga harapan adalah perubahan pola pikir dari masyarakat penerima manfaat.
Bertempat di ruang kerja camat berlangsung rapat rutin bulanan bersama pendamping program keluarga harapan, (06/02/2024).
Program keluarga harapan dihajatkan untuk mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mengubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan dari kelompok paling miskin.
“Perubahan pola pikir menjadi fokus kami ketika edukasi karna PKH bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia” ungkap Bq. Hartini
Selanjutnya koordinator PKH kecamatan Kediri 2023, menyampaikan upaya-upaya yang telah dilakukan guna mendukung program pemerintah daerah seperti stunting dan administrasi kependudukan.
“Kami mendorong dan berusaha membangun kesadaran kepada masyarakat agar selalu aktif ke posyandu dan aktif mengurus administrasi kependudukan bagi yang belum” ungkapnya.
Jumlah keluarga penerima manfaat wilayah kecamatan Kediri di Tahun 2024 berjumlah 4309 (Empat Ribu Tiga Ratus Sembilan), jumlah tersebut tersebar secara proporsional di sepuluh desa, dengan 17 (Tujuh Belas) orang tenaga pendamping.
Upaya bagus telah dilakukan oleh pendamping PKH melalui verivikasi dan validasi data serta kondisi KPM saat ini. Resertifikasi menjadi langkah baik dalam proses graduasi KPM (Keluarga Penerima Manfaat) Melalui Musyawarah Desa disamping melalui PENA (Pahlawan Ekonomi NusantarA) Berdikari.
“Kami tahun ini melanjutkan intruksi pusat terkait graduasi KPM melalui PENA Berdikari dan Musdes” ungkap Sri Handayani koordinator Pendamping 2024.
Dalam kesempatan yang sama Jihad Hidayatullah menyampaikan graduasi melalui Musdes tergantung pada komitmen kepala desa dan hasil pendataan. Tahun ini kami punya kewajiban untuk menyampaikan laporan setiap akhir bulan, terkait graduasi KPM khususnya melalui program pena berdikari.
Mengubah pola pikir masyarakat khususnya Keluarga Penerima Manfaat menjadi perhatian khusus. Dengan pola pikir yang baik, masyarakat mampu mengubah pola hidupnya.
“Mengubah pola pikir masyarakat dengan berbagai strategi harus menjadi atensi semua pendamping PKH ketika berada di lapangan, agar KPM bener2 sadar agar masyarakat mulai berubah dalam mengelola hidupnya” tutup H. Iswarta.
(NajwaNews.com/Red)